Uncategorized

Pemeriksaan Garam Beryodium Di Sekolah Dasar wilayah kerja UPTD Puskesmas Kilan

Gambar mungkin berisi: 2 orang, termasuk Puskesmas Karangsambung, orang duduk dan dalam ruangan

Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya dengan yodium yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan kecerdasan.

Garam beryodium yang digunakan sebagai garam konsumsi harus memenuhi standar nasional indonesia (SNI) antara lain mengandung yodium sebesar 30 – 80 ppm (Depkes RI, 2000)..

Fungsi Garam Beryodium

Garam Beryodium berfungsi sebagai berikut :

– mencegah terjadinya penyakit gondok (GAKY)

– mencegah pertumbuhan kerdil (creatinisme)

– meningkatkan kecerdasan otak

– mencegah penurunan dini fungsi tubuh

Ciri-ciri Pemilihan Garam Yang Baik di Pasaran

– Berlabel mengandung yodium

– Berwarna putih bersih.

– Kering

– Kemasan baik / tertutup rapat.

Cara mengetahui kadar yodium dalam garam

Untuk mengetahui kadar iodium dalam garam dapat dilakukan oleh pengetesan yang dapat dilakukan siapa saja dengan cara :

  1. Dengan Yodida / Test Kit

Caranya:

1) Ambil 1 sendok teh garam, lalu tetesi dengan cairan yodida.

2) Tunggu beberapa menit sampai terjadi perubahan warna pada garam dari putih menjadi biru keunguan (pada garam beryodium).

3) Bandingkan dengan warna yang ada pada kit yang tertera pada kemasan.

Keterangan foto tidak tersedia.

Berdasarkan Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh Tenaga Kesehatan UPTD Puskesmas Kilan Terdapat 1 merk Garam tidak mengandung yodium, ditemukan merk yang sama disetiap sekolah yang kami lakukan pemeriksaan garam tersebut Berjenis Garam Kasar dengan merk PG.Pemeriksaan dilakukan dengan cara meminta murid membawa garam dari rumah masing masing, lalu petugas memberikan dua-tiga tetes iodium test pada setiap garam tersebut. Murid terlihat sangat antusias memperhatikan perubahan warna pada garam setelah diberikan iodium test.Petugas juga menjelaskan, manfaat mengkonsumsi garam yodium dan jika garamnya tidak beryodium, kita minta anak-anak untuk menyampaikan pada orang tuanya agar mengganti garam yang mereka konsumsi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *