Sosialisasi Penilaian Eliminasi Malaria
Senin, 30 Januari 2023, UPTD Puskesmas Pangkalan Kasai melaksanakan Sosialisasi Penilaian Eliminasi Malaria Di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2023 yang di Narasumberi oleh ibu Ardenela Harico, SST. M.Kes dan Bapak Yuni Kustoro, SKM dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu.
Sosialisasi Penilaian Eliminasi Malaria Di Kabupaten Indragiri Hulu
Malaria dapat menyebapkan kematian terutama pada kelompok resiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu dapat menyebapkan anemia dan dapat menurunkan produksifitas kerja.
Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasomodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit tersebut. Gigitan nyamuk membuat parasit masuk, mengendap di organ hati, dan menginfeksi sel drah merah.
Sampai Tahun 2022, sudah terdapat 11 dari 12 Kabupaten Kota di Riau yang dinyatakan daerah eliminasi malaria sedangkan 1 kabupaten adalah Kabupaten Indragiri Hulu belum dinyatakan eliminasi malaria dikarenakan masih di temukan kasus malaria penularan setempat.
JENIS- JENIS MALARIA
- Malaria Falsiparum (malaria tropika)
Disebabkan oleh infeksi Plasmodium falciparum Gejala demam timbul intermiten dan dapat kontinyu Jenis malaria ini paling sering menjadi malaria berat yang menyebabkan kematian.
- Malaria Vivaks (malaria tersiana)
Disebabkan oleh infeksi Plasmodium vivax Gejala demam berulang dengan interval bebas demam 2 hari Telah ditemukan juga kasus malaria berat yang disebabkan oleh Plasmodium vivax.
- Malaria Ovale
Disebabkan oleh infeksi Plasmodium ovale Manifestasi klinis biasanya bersifat ringan Pola demam seperti pada malaria vivaks.
- Malaria Malariae (malaria kuartana)
Disebabkan oleh infeksi Plasmodium malariae Gejala demam berulang dengan interval bebas demam 3 hari.
- Malaria Knowlesi (Kera)
Disebabkan oleh infeksi Plasmodium knowlesi Gejala demam menyerupai malaria falsiparum.
GEJALA MALARIA
- Pada malaria demam merupakan gejala utama. Pada permulaan sakit, dapat dijumpai demam yang tidak teratur Sifat demam akut (paroksismal) yang didahului oleh stadium dingin (menggigil) diikuti demam tinggi kemudian berkeringat banyak. Periodisitas gejala demam tergantung jenis malaria selain gejala klasik diatas, dapat ditemukan gejala lain seperti nyeri kepala, mual, muntah, diare, pegal-pegal, dan nyeri otot Pada orang-orang yang tinggal di daerah endemis gejala klasik tidak selalu ditemukan.
- Jika tidak ditangani segera dapat menjadi malaria berat yang menyebabkan kematian.
- Malaria dapat menyebabkan anemia yang mengakibatkan penurunan kualitas sumber daya manusia.
- Malaria pada wanita hamil jika tidak diobati dapat menyebabkan keguguran, lahir kurang bulan (prematur) dan berat badan lahir rendah (BBLR) serta lahir mati.
PENCEGAHAN
Pencegahan malaria tidak hanya pemberian obat profilaksis karena tidak ada satupun obat malaria yang dapat melindungi secara mutlak terhadap infeksi malaria.
Prinsip pencegahan malaria adalah
- Kewaspadaan terhadap risiko malaria
- Mencegah gigitan nyamuk
- Pemberian obat profilaksis
- Diagnosis dan treatment
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
- Pemeriksaan dengan uji diagnostik cepat (Rapid Diagnostic Test)
- Pemeriksaan dengan mikroskop
PEMANTAUAN
- Evaluasi pengobatan dilakukan pada hari ke 3, 7, 14, 21 dan 28 dengan pemeriksaan klinis dan sediaan darah secara mikroskopis. Apabila terdapat perburukan gejala klinis selama masa pengobatan dan evaluasi,
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
- Wilayah yang telah masuk tahap pra eliminasi dan pemeliharaan seluruh kasus positif yang ditemukan harus dilakukan penyelidikan epidemiologi.Rangkaian kegiatan penyelidikan epidemiologi dilakukan dengan metode 1-2-5 yaitu pada hari pertama dilaporkan adanya kasus positif malaria dalam waktu 1 X 24 jam kasus harus dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten/kota dan selambat-lambatnya pada hari ke dua dilakukan kegiatan penyelidikan epidemiologi, serta selambat-lambatnya pada hari ke-5 harus dilakukan penanggulangan.
PENILAIAN ELIMINASI MALARIA
- Eliminasi malaria adalah upaya untuk menghentikan penularan malaria di suatu wilayah tertentu seperti kabupaten/kota atau provinsi. Tidak ada penularan malaria bukan berarti tidak ada lagi kasus malaria karena kasus inpor atau vector malaria di wilayah tersebut kemungkinan masih ada sehingga kewaspadaan untuk mencegah penularan kembali tetap di perlukan.