Kementerian Kesehatan RI melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit melakukan Pencanangan Imunisasi Human Papilloma Virus (HPV) secara nasional dalam rangka mempercepat penurunan angka kesakitan dan kematian akibat kanker leher rahim atau kanker serviks yang merupakan kanker penyebab kematian tertinggi kedua di Indonesia.
Pencanangan Imunisasi HPV yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 011 peranap pada Rabu (9/8) merupakan upaya pemerintah untuk mempercepat penurunan angka kesakitan dan kematian akibat kanker serviks, serta menjaga masa depan anak-anak perempuan Indonesia agar selalu sehat, terhindar dari kanker serviks. Imunisasi HPV ini utamanya diberikan segera kepada anak-anak perempuan usia kelas 5 SD/MI/sederajat atau anak usia 11 tahun (bagi anak usia sekolah yang tidak bersekolah) untuk dosis pertama dan selanjutnya dosis kedua 6 sampai 12 bulan kemudian.
dalam kesempatan ini juga dilakukak imunisasi campak untuk anak kelas 1 yang berusia 6 tahun.
BIAS ialah bulan dimana seluruh kegiatan imunisasi dilaksanakan di seluruh Indonesia oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama dan Menteri Kesehatan.
Imunisasi dalah pemberian vaksin dengan tujuan agar mendapatkan perlindungan (kekebalan) dari penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
- Vaksin MR (vaksin campak dan rubella)
Imunisasi campak biasanya diberikan pada anak kelas I, Imunisasi ini sering disebut Tampek (Betawi), Gabagan (Jawa), Madewa (Bali), Mazelen (Belanda), Maesles (Inggris) dan Morbili (Latin) adalah penyakit yang sangat berbahaya untuk bayi dan anak karena sering disertai komplikasi bronchopneumonia yang banyak menyebabkan kematian pada bayi dan anak.
Bahaya penyakit campak adalah panas tinggi, radang mulut dan tenggorokan, diare, radang otak, gizi memburuk, radang paru.
Cara penularannya secara kontak langsung dan melalui pernafasan penderita. Siswa yang terkena campak sebaiknya tidak diijinkan sekolah sampai sembuh agar tidak terkaji penularan ke teman-temannya.
Pencegahannya dengan pemberian imunisasi Campak pada waktu bayi (9 bulan) dan diulang (booster) kembali pada waktu kelas I SD untuk menambah kekebalan seumur hidup.