Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang akan
menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih
besar baik pada ibu maupun pada janin dalam kandungan dan
dapat menyebabkan kematian, kesakitan, kecacatan, ketidak
nyamanan dan ketidak puasan.
FAKTOR RESIKO
- Terlalu muda (Usia ibu hamil <20 tahun)
- Terlalu tua (umur ibu hamil >35 tahun)
- Terlalu dekat/ banyak (jarak anak yang dilahirkan)
- Terlalu jauh (jumlah anak yang dilahirkan)
- Tinggi badan ibu hamil <145 cm
- Lingkar lengan atas <23,5 cm
RESIKO TINGGI
- Riwayat kehamilan dan persalinan yang kurang baik
- Pre-Eklamsia dan Eklampsia/ Gejala keracunan kehamilan
- Penyakit Diabetes Melitus
- Anemia dan Jantung
BAHAYA KEHAMILAN DENGAN RESIKO TINGGI
- Bayi lahir belum cukup bulan (prematur)
- Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR)
- Keguguran (Abortus)
- Persalinan tidak lancar/ macet
- Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan
- Janin mati di dalam kandungan
- Ibu hamil/ bersalin meninggal dunia
- Keracunan kehamilan/ kejang-kejang
TANDA BAHAYA KEHAMILAN
- Perdarahan pada waktu hamil
- Bengkak di kaki, tangan atau wajah disertai sakit kepala dan kejang
- Demam atau panas tinggi lebih dari 2 hari
- Keluar cairan ketuban sebelum tiba saat melahirkan
- Muntah terus dan tidak mau makan
- Berat badan yang tidak naik pada trimester 2-3
Kehamilan resiko tinggi dapat dicegah sedini mungkin bila ada gejala yang ditemukan sehingga dapat dilakukan tindakan antisipasi
Cara pencegahannya dengan :
- Memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur, paling sedikitnya 4 kali selama masa kehamilan
- Menimbang berat badan setiap bulan
- Memeriksakan tekanan darah setiap bulan
- Dengan mendapatkan imunisasi TT minimal 2 kali
- Makan makanan yang bergizi setiap hari, dan minum tablet tambah darah paling sedikit 90 tablet selama kehamilan.