Pematang Reba, 17 November 2025 — Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu mengadakan Pertemuan Penguatan Posyandu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang diikuti oleh para Kepala Desa dan Lurah se-Kabupaten Indragiri Hulu Gelombang II. Kegiatan ini bertujuan “Meningkatkan peran pemerintah desa/kelurahan dalam upaya pencegahan dan pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) di masyarakat.

Pertemuan yang digelar di Aula Elis Julinarti Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu tersebut menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau yang menyampaikan materi terkait Kebijakan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Era Transformasi Layanan Primer di Posyandu sebagai upaya deteksi dini risiko penyakit seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Narasumber dari Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Indragiri Hulu yang menyampaikan Materi terkait Dana Desa untuk Pencegahan dan Penaggulangan Penyakit Tidak Menular / Hipertensi dan Diabetes Melitus (DM) serta narasumber dari TP PKK Kabupaten Indragiri Hulu yang menyampaikan materi terkait Kegiatan Kader dan Dukungan PKK Dengan Kegiatan Penyakit Tidak Menular (PTM)

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu yang diwakili oleh Katim PTM dan Keswa Jasman Efendi, SKM dalam sambutan Kepala Dinas Kesehatan menyampaikan bahwa trend “Peningkatan kasus PTM di Indonesia, khususnya di Kabupaten Indragiri Hulu, menuntut kolaborasi lebih kuat antara fasilitas kesehatan dan pemerintah desa/kelurahan”. “Posyandu PTM bukan hanya program kesehatan, tetapi merupakan gerakan bersama yang membutuhkan dukungan penuh dari Kepala Desa dan Lurah. Dengan penguatan peran pemerintah desa/kelurahan, kita dapat mendorong masyarakat untuk lebih peduli pada kesehatan dan melakukan pemeriksaan secara rutin,” ungkapnya.

Para peserta mendapatkan penjelasan tentang strategi penguatan Posyandu PTM, termasuk pembentukan kader kesehatan, penyediaan sarana pemeriksaan sederhana, pencatatan dan pelaporan, serta integrasi kegiatan Posyandu dengan program kesehatan lainnya di desa/kelurahan. Dinas Kesehatan juga mendorong agar setiap desa/kelurahan memastikan Posyandu PTM aktif minimal satu kali setiap bulan serta melibatkan masyarakat rentan, kelompok usia produktif, dan lansia.

“Kami berharap setelah pertemuan ini, seluruh desa dan kelurahan dapat mengaktifkan atau mengoptimalkan Posyandu PTM. Pemerintah desa memiliki peran kunci, baik dalam dukungan kebijakan, pendanaan, maupun mobilisasi masyarakat,” tambah [Jasman Efendi, SKM]. Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi dan penyusunan rencana tindak lanjut (RTL) yang akan menjadi acuan dalam penguatan Posyandu PTM di masing-masing wilayah.

Dengan adanya pertemuan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu berharap upaya pencegahan dan pengendalian PTM dapat berjalan lebih efektif sehingga masyarakat dapat terus hidup sehat, produktif, dan berkualitas.

 

 

Author. Rezi P2P