Kegiatan Ragam Berita Terkini

Lomba Budidaya Toga ( Taman Obat Keluarga ) dan Akupresur Oleh Dinas Kesehatan Kabupaten INHU Provinsi Riau

Puskesmas Batang Peranap, Pelaksanaan Lomba Budidaya Toga ( Taman Obat Keluarga ) dan Akupresur dari Dinas Kesehatan Kab. INHU dilaksanakan di Desa Sukamaju Kec. Batang Peranap Pada hari kamis tanggal 18 April 2019, Desa Sukamaju merupakan perwakilan desa yang di lombakan Binaan Puskesmas batang peranap.

Sebelum Desa Sukamaju Ini diikut sertakan mengikuti lomba Budidaya Toga ( Taman Obat Keluarga ) dan Akupresur oleh Tim penilaian dari Dinas Kesehatan INHU, Puskesmas Batang Peranap beserta dengan kecamatan dan kantor pertanian Batang peranap terlebih dahulu melombakan Budidaya Toga ( Taman Obat Keluarga ) dan Akupresur ini diseluruh desa wilayah kerja Puskesmas Batang Peranap, dan akhirnya puskesmas Batang Peranap mendapatkan pemenang lomba yang mencukupi persyaratan mengikuti lomba dari Dinas Kesehatan INHU, baik dari jenis dan jumlah toga, inovasi terhadap pemanfaatan toga yang ditanam maupun dari administrasinya yakni Desa Sukamaju.

Tanaman Obat Keluarga adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Tanaman Obat Keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah kebun, ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat untuk memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kita berharap dengan menanam tanaman obat keluarga ini ditanam disekitar lingkungan atau halaman rumah bisa meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mengurangi angka kesakitan.

Dengan Menanam Tanaman Obat Keluarga disekitar rumah masyarakat dapat memanfaatkannya menjadi ramuan jamu untuk mengobati berbagai penyakit, namun agar masyarakat tidak salah dalam pemanfaatannya setiap rumah binaan diberikan buku panduan pemanfaatan toga dan didalam buku tersebut terdapat manfaat dari berbagai macam toga serta cara penggunaanya. Namun pada umumnya masyarakat sudah lebih mengerti dalam memanfaatkan toga yang ditanamnya dari kebiasaan keluarganya terdahulu.

Kita berharap kepada masyarakat dengan membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *