Dalam rangka mendukung Strategi Nasional Kementerian Kesehatan “Rencana Eliminasi Kanker 2024-2030” dengan salah satu pilar transformasi kesehatan Strategi Skrining dan Deteksi Dini, Seksi P2PTM dan Keswa Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu menyelenggarakan “SOSIALISASI DAN PENGUATAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DAN PAYUDARA MELALUI IVA TEST DAN SADANIS”. Acara ini dilaksanakan pada hari Selasa 23 September 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan capaian pemeriksaan deteksi dini melalui IVA test dan Sadanis di fasilitas kesehatan tingkat pertama melalui penguatan jejaring dan kemitraan serta melalui pendekatan lintas program dan lintas sektor.
Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Wisma Happy – Pematang Reba yang dihadiri oleh 50 peserta sosialisasi yang terdiri dari Perwakilan RSUD Indrasari, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Bidan Koordinasi Puskesmas se Kabupaten Indragiri Hulu, organisasi profesi IBI, Bidan Koordinator Puskesmas, Ibu-ibu Bhayangkari dan Persit, dan jajaran Dinas Kesehatan Kab. Indragiri Hulu. Materi sesi pertama disampaikan oleh narasumber ahli dr. Bagus Pandji Udara, Sp.OG mengenai pentingnya Skrining Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara dan dilanjutkan oleh narasumber dari Dinas Kesehatan Propinsi Riau dr. Zuainah Saswati, M.Gz dengan materi Kebijakan Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara melalui IVA Test dan Sadanis.
Dalam sambutannya sekaligus membuka acara sosialisasi secara resmi, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Indragiri Hulu yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Desria Ianty Tiopi, M.Biomed menyampaikan bahwa kanker serviks dan kanker payudara penyumbang jumlah angka kematian tertinggi pada perempuan di tahun 2022. Dimana lebih dari 408.661 kasus baru dan hampir 242.099 kematian di Indonesia. Angka ini akan terus meningkat bila tanpa dilakukannya intervensi yang efektif. Mengingat angka skrining dan deteksi dini melalui IVA Test dan Sadanis Kabupaten Indragiri Hulu masih terbilang rendah.
Acara sosialisasi berjalan dengan lancar dengan berlangsungnya sesi tanya jawab dan diskusi bersama narasumber. Diharapkan kegiatan ini bisa meningkatkan kerjasama kemitraan puskesmas dengan RSUD untuk tindak lanjut pelayanan deteksi dini untuk pasien yang berisiko dan dukungan supervisi dokter kandungan ke puskesmas. Penguatan jejaring puskesmas pun penting untuk dilakukan untuk meningkatkan angka skrining deteksi dini di tingkat desa.