Kegiatan Ragam Berita Terkini

SWEEPING IMUNISASI DASAR LENGKAP DAN BOOSTER DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SIPAYUNG

Rengat, Kamis, 11 april 2019

Sebagaimana kita ketahui, fungsi utama dari imunisasi adalah membuat anak kebal dari berbagai masalah penyakit ganas yang bisa menimpanya sewaktu-waktu. Imunisasi ini sendiri adalah cara agar memaksa tubuh membangun benteng pada sebuah gejala penyakit dengan cara membuat infeksi pada tubuh. Disinilah pentingnya imunisasi harus dilakukan dengan jadwal yang tepat dan tidak boleh terlambat sama sekali.

Jadwal imunisasi telah diperhitungkan dengan tepat agar sesuai dengan kebutuhan tubuh sang anak saat membangun sistem kekebalan tubuh tersebut. Adanya vaksinasi yang teratur tentu saja disesuaikan dengan tingkat kekebalan tubuh yang diharapkan pada penyakit dengan tingkat infeksi yang berbeda-beda pula. Memang, banyak sistem kekebalan dari ibu yang menurun ke bayi, namun, kekebalan ini juga harus diperkuat lagi agar sang anak mendapatkan perlindungan yang lebih baik.

Imunisasi dasar lengkap yang meliputi imunisasi hepatitis B, basilus calmette Guerin atau BCG (cegah TBC), polio, campak, dan DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) dari bayi berusia nol sampai 11 bulan tidaklah cukup.

Pemberian imunisasi disesuaikan dengan usia anak. Untuk imunisasi dasar lengkap seperti berikut ini:

  • Bayi berusia kurang dari 24 jam diberikan imunisasi Hepatitis B (HB-0)

Hepatitis B adalah infeksi menular yang menyerang hati (liver) dan bisa berujung pada kanker hati atau sirosis.

  • Bayi usia 1 bulan diberikan (BCG dan Polio 1)

Vaksin BCG adalah imunisasi untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TBC). TBC adalah penyakit menular berbahaya yang menyerang saluran pernapasan, dan mungkin menyebar ke bagian tubuh lainnya jika tidak segera diobati.

Polio adalah infeksi virus menular yang menyerang sistem saraf pusat di otak. Polio menyebabkan badan pengidapnya lumpuh sehingga juga umum dikenal sebagai penyakit lumpuh layu. Pada kasus yang lebih parah, polio sampai mengganggu pernapasan dan proses menelan sehingga dapat berakibat fatal bila tidak diobati.

  • Bayi usia 2 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2)
  • Bayi usia 3 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3)
  • Bayi usia 4 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 3, Polio 4 dan IPV atau Polio suntik),dan usia 9 bulan diberikan (Campak atau MR).

Vaksin pentavalen merupakan vaksin kombinasi dari vaksin DPT, vaksin HB, dan vaksin HiB (haemophilus influenza tipe B). Vaksin ini diberikan untuk mencegah 6 penyakit sekaligus, yaitu difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus, hepatitis B, pneumonia, dan meningitis (radang otak).

Campak (rubella) adalah infeksi menular yang cukup umum terjadi pada usia anak-anak. Penyakit ini menyerang saluran pernapasan dan kemudian menginfeksi seluruh tubuh.

  • Untuk imunisasi lanjutan, bayi di bawah dua tahun (Baduta) usia 18 bulan diberikan imunisasi (DPT-HB-Hib dan Campak/MR),

Imunisasi MR diberikan untuk mencegah penyakit campak sekaligus rubella

  • Anak kelas 1 SD/madrasah/sederajat diberikan (DT dan Campak/MR)

Imunisasi Dt adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah beberapa penyakit infeksi seperti difteri, tetanus, dan batuk rejan (pertusis)

  • Anak kelas 2 dan 5 SD/madrasah/sederajat diberikan (Td).

Selain itu, dosis obat imunisasi Td lebih sedikit ketimbang imunisasi Dt.

 

Sedangkan imunisasi booster adalah :

Booster adalah suatu tindakan aktif yang dilakukan berupa memasukkan antigen kedalam tubuh yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan sistem imun untuk membunuhantigen tersebut atau mengingatkan kembali memori sistem imun tentang antigen tersebut.Jadi seseorang yang dibooster adalah orang yang telah mendapatkan imunisasi dasar. Contohseseorang yang telah diimunisasi DPT secara lengkap maka 5 tahun berikutnya setelahimunisasi DPT terakhir harus dibooster untuk meningkatkan kemampuan sistem imunnyaterhadap toksin tetanus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *