Kegiatan

KEGIATAN PENDAMPINGAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PEMBERIAN TTD PADA REMAJA PUTRI DI SEKOLAH WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SIPAYUNG

Remaja putri ( rematri ) rentan menderita anemia karena banyak kehilangan darah pada saat menstruasi, rematri yang memasuki masa pubertas mengalami pertumbuhan pesat sehingga kebutuhan zat besi juga meningkat serta diet yang kadang keliru di kalangan rematri.  Rematri yang menderita anemia berisiko mengalami anemia saat hamil.

Remaja yang menderita anemia sering disertai juga dengan sakit kepala, mata berkunang-kunang, sulit berkonsentrasi, dan mudah mengantuk. Secara klinis penderita anemia ditandai dengan pucat pada muka, kelopak mata, bibir, kulit, kuku dan telapak tangan.

Dalam hal ini, Puskesmas Sipayung sudah melakukan pendampingan dan evaluasi TTD ke sekolah – sekolah di wilayah kerja Puskesmas sipayung, Kegiatan ini diwakili oleh sekretaris kelas sebagai perpanjangan informasi dan langsung melakukan pemantauan minum TTD kepada siswi yang lain. Dan berdasarkan survey di lapangan, masih banyak rematri yang tidak meminum TTD tersebut dengan alasan takut, mual dan sebagainya.

Berikut ini adalah anjuran minum TTD untuk remaja putri:

1. Satu tablet seminggu sekali di hari yang sama

2. Diminum setelah makan

3. Diminum dengan air putih atau air jeruk

4. Jangan diminum bersamaan dengan teh, susu atau kopi

5. Setelah minum TTD, makanlah buah yang mengandung vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi.

Perlu diingat, TTD hanyalah solusi sementara. Selain itu, remaja perlu memahami dan mengonsumsi makanan sumber zat besi, seperti telur, ikan, daging merah, daging ayam, kacang hijau, bayam, dan sayuran hijau lain.

Untuk meningkatkan penyerapan zat besi, sebaiknya TTD dikonsumsi bersama buah-buahan sumber vitamin C, seperti jambu biji, pepaya, jeruk, atau mangga. Serta membatasi konsumsi zat penghambat penyerapan zat besi, seperti teh dan kopi.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *