Kegiatan

DISTRIBUSI KELAMBU KE KELOMPOK SASARAN DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SIPAYUNG

Penggunaan kelambu berinsektisida atau kelambu poles, telah direkomendasikan oleh WHO sejak November 2004. Insektisida yang digunakan pada kelambu aman bagi manusia dan telah digunakan oleh banyak negara. Di Indonesia, insektisida dari kelompok piretroid yang dianjurkan dalam program pengendalian malaria adalah permethrin, deltamethrin, dan lambdacyhalothrin.

Sasaran utama pembagian kelambu berinsektisida untuk ibu hamil dan memiliki bayi karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa perempuan mempunyai respon imun yang lebih kuat dibandingkan laki–laki, namun kehamilan menambah risiko malaria. Malaria pada wanita hamil mempunyai dampak yang buruk terhadap kesehatan ibu dan anak antara lain berat badan lahir yang rendah, abortus, partus premature, dan kematian janin intra uterin. Malaria pada ibu hamil menjadi persoalan aktual pada pengendalian malaria di seluruh dunia terutama di negara-negara dengan endemisitas malaria yang stabil tinggi. Malaria dalam kehamilan memiliki dampak yang negatif terhadap kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya, karena dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas ibu maupun janin. Malaria berkontribusi terhadap angka kematian ibu, bayi dan neonatal karena dapat menyebabkan komplikasi pada ibu hamil seperti anemia, demam, hipoglikemia, malaria serebral, edema paru, gagal dan sepsis.

Penggunaan kelambu berinsektisida akan melindungi ibu hamil dari gigitan nyamuk sehingga mengurangi anemia dan kematian ibu, mengurangi BBLR, menurunkan kematian bayi baru lahir, meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan selama kehamilan.

Agar kelambu berinsektisida dapat efektif mencegah gigitan nyamuk, maka dalam pemakaian kelambu harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

  • Kelambu berinsektisida yang baru saja dikeluarkan dari bungkusnya, sebelum dipakai sebaiknya diangin-anginkan dahulu di tempat yang teduh dengan cara menggantungkan kelambu tersebut pada tali sampai baunya hilang (selama sehari semalam).
  • Kelambu dipasang dengan mengikat ke empat tali kelambu pada tiang tempat tidur atau pada paku di dinding. Pada saat tidur dalam kelambu, seluruh ujung bawah kelambu dimasukkan ke bawah kasur/matras sehingga tidak ada kemungkinan nyamuk masuk ke dalam kelambu.
  • Kelambu digunakan waktu tidur setiap malam sepanjang tahun, tidak hanya pada saat nyamuk mengganggu atau dianggap tidak ada nyamuk.
  • Kelambu dirawat dengan baik agar tidak cepat robek, maka pada siang hari kelambu diikat/digulung.
  • Jika kelambu berinsektisida sudah tidak efektif lagi setelah setahun, hubungi petugas puskesmas atau kader setempat yang sudah terlatih untuk dilakukan pencelupan ulang.
  • Jangan merokok atau menyalakan api di dalam atau dekat dengan kelambu karena kelambu mudah terbakar.

Cara Mencuci dan Merawat

  • Cuci kelambu 3 bulan sekali
  • Larutkan deterjen dalam air dan celup-celupkan kelambu
  • jangan dikucek atau disikat karena dapat merusak kelambu
  • Bilas dengan air bersih, jangan di peras
  • Keringkan kelambu ditempat teduh, jangan kena sinar matahari langsung
  • Buang air bekas cuciang jauh dari sumber air, sungai, atau kolam
  • Segera jahit kelambu bila sobek.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *