Salah satu sasaran strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2015-2019 adalah meningkatnya akses kemandirian dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan, dimana salah satu sasaran yang akan dicapai pada tahun 2019 adalah 95% Puskesmas yang memiliki ketersediaan obat dan vaksin esensial. Untuk mencapai target indikator dalam sasaran strategis tersebut perlu didukung manajemen logistik obat, vaksin dan bahan medis habis pakai (BMHP) yang optimal di instansi farmasi pemerintah, yaitu melalui pemanfaatan sistem manajemen logistik secara elektronik sehingga efisiensi dan efektivitas pemantauan ketersediaan obat dan BMHP dapat ditingkatkan.
Sistem Manajemen logistik secara elektronik telah dikembangkan dalam bentuk aplikasi e-logistik obat dan BMHP untuk digunakan di semua tingkat instalasi farmasi pemerintah, yaitu kabupaten/kota, provinsi dan pusat. Dengan adanya pelatihan penerapan Aplikasi E-Logistik diharapkan dapat diakses data pencatatan manajemen logistik Obat dan BMHP, antara lain penerimaan dan pendistribusian serta pelaporan ketersediaan obat dan BMHP di masing-masing Puskesmas.
Senin, 22 Juli 2019 kegiatan pendampingan sistem pelaporan logistik obat dan BMHP yang diadakan oleh UPTD instalasi farmasi dilaksanakan pukul 13.00 WIB di puskesmas sipayung Kecamatan Rengat.