SANITASI yang belum tertata dengan baik menyebabkan tingginya penyebaran penyakit menular seperti diare. Warga Desa Puntianai, Kecamatan Batang Cenaku berdasarkan dari data KS, kebanyakan masyarakat di desa tidak memiliki jamban lantaran bahan bangunan dan ongkos tukang yang mahal. Sehingga mereka belum mampu membuat jamban sehat di rumahnya sendiri.
Selain jamban cemplung, masyarakat akhirnya lebih banyak memilih buang air besar di sungai. ”Tak hanya itu, keterbatasan lahan juga jadi alasan mereka belum memiliki jamban sendiri, waktu dua tahun lamanya untuk menjawab berbagai persoalan sanitasi yang dianggap mahal sebagian besar masyarakat.
Mulai tahun 2018 program Kesling berkolaborasi dengan promkes memperkenalkan konsep jamban pj kesling ibu Lismawati memberi usulan usulan dan menerapkan inovasi puskesmas dari program kesling yaitu BARISAN UBAN (Bapak bapak arisan untuk buat jamban). Alhamdulillah konsep jamban sehat yang rancang pun dapat diterima di Desa Puntianai Bapak kepala Desa beserta aparat desa yang sangat mendukung kegiatan tersebut dan dikembangkan didesa Puntianai dan disetujui oleh warga, Bidan desa ikut berperan mengawal kegiatan arisan tersebut uang yg terkumpul hasil arisan digunakan untuk membeli alat dan bahan sedangkan proses pembuatan jamban dilakukan secara bergotong royong,
Awal tahun 2019 berdasarkan hasil dari program Promkes PISPK, Desa Puntianai dinyatakan berhasil menjalankan inovasi yg terus dipantau oleh pj kesling pj promkes sudah hampir semua masyarakat menggunakan jamban sehat