Pembagian Masker Geratis

Agustus 2019, UPTD Puskesmas Pangkalan Kasai melalui Penanggung Jawab Program Surveilans beserta TIM mebagikan masker kepada warga dalam upaya mengantisipasi dampak buruk asap akibat kebakaran hutan dan lahan.

Pembagian masker ini dilakukan pada pukul 09.00 WIB di Simpang IV Belilas Kelurahan Pangkalan Kasai yang merupakan lokasi ramai akan aktifitas pasar pagi.

 

Berikut 8 gangguan gangguan kesehatan yang dapat terjadi akibat kabut asap :

1. Kabut asap dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, serta menyebabkan reaksi alergi, peradangan dan mungki juga infeksi.

2. Kabut asap dapat memperburuk asma dan penyakit paru kronis lain, seperti bronkitis kronik, PPOK dll.

3. Kemampuan kerja paru menjadi berkurang dan menyebabkan orang mudah lelah dan mengalami kesulitan bernapas.

4. Mereka yang berusia lanjut dan anak-anak (juga mereka yang punya penyakir kronik) dengan daya tahan tubuh rendah akan lebih rentan untuk mendapat gangguan kesehatan

5. Kemampuan paru dan saluran pernapasan mengatasi infeksi berkurang , sehingga menyebabkan lebih mudah terjadi infeksi.

6. Secara umum maka berbagai penyakit kronik juga dapat memburuk

7. Bahan polutan di asap kebakaran hutan yang jatuh ke permukaan bumi juga mungkin dapat menjadi sumber polutan di sarana air bersih dan makanan yang tidak terlindungi

8. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) jadi lebih mudah terjadi, utamanya karena ketidak seimbangan daya tahan tubuh (host), pola bakteri/virus dll penyebab penyakit (agent) dan buruknya lingkungan (environment).

Cara melindungi diri dari dampak buruk kabut asap :

1. Disiplin berprilaku hidup bersih dan sehat

2. Gunakan Masker

3. Perbanyak minum air putih

4. Kurangi aktivitas luar rumah

5. Tutup celah rumah dengan kain basah

6. Jangan perburuk kondisi dengan merokok

7. Perbanyak konsumsi buah dan sayur

8. Cuci bersih dan masak makanan dengan baik

9. Segera kesarana pelayanan kesehatan bila mengalami kesulitan bernapas atau gangguan kesehatan lainnya

10. Mulailah dari diri sendiri karena bencana bencana tanggung jawab bersama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *