Pembagian Masker kepada masyarakat di Kecamatan Seberida

September 2019, Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau

UPTD Puskesmas Pangkalan Kasai bersama jajaran lintas sektor yaitu :

  1. Anggota DPRD Kab. Inhu
  2. Kabid P2PL Dinas Kesehatan Kab. Inhu beserta Staf
  3. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Inhu seberta staf
  4. Sekwan DPRD Kab. Inhu beserta staf
  5. Camat Seberida beserta staf
  6. Kapolsek Kecamatan Seberida beserta staf
  7. Danramil Kecamatan Seberida beserta staf
  8. Kepala UPTD Puskesmas Puskesmas Pangkalan Kasai beserta Ka. TU dan Staf

Memberikan masker secara geratis kepada masyarakat/warga yang berjalan di jalan lintas timur kelurahan Pangkalan Kasai tepatnya di persimpangan kantor Camat seberida dan di depan Puskesmas Pangkalan Kasai.

Asap kebakaran hutan memiliki bahaya yang jauh lebih besar karena kandungan berbagai zat kimia berbahaya di dalamnya, oleh karna itu di himbau kepada seluruh masyarakat kecamatan seberida agar mengurangi aktifitas di luar rumah, dan jika keluar rumah disarankan untuk menggunakan masker.

Sebagian besar zat kimia pada asap kebakaran hutan berasal dari pepohonan, bangunan, kendaraan, fasilitas industri, dan permukiman di sekitar hutan. Zat kimia tersebut biasanya digunakan dalam pestisida, cat, bahan bakar, hingga pelapis bangunan. Selain itu, asap kebakaran hutan juga mengandung banyak partikel abu dari material yang terbakar. Jika terhirup, partikel pada asap kebakaran hutan akan masuk ke paru sehingga mengakibatkan gangguan pernapasan dan gangguan lainnya seperti mata terasa panas, pilek, hingga penyakit jantung, dan paru-paru kronis.

Mengingat tebalnya asap kebaran hutan ini dan dapat mengakibatkan beberapa penyakit maka UPTD Puskesmas Pangkalan Kasai membuat Posko Darurat Kabut Asap di masing-masing desa tepatnya di setiap PUSTU.

Risiko kesehatan akibat menghirup asap kebakaran hutan

  1. Efek jangka pendek

Berikut adalah efek jangka pendek yang berisiko muncul akibat paparan asap kebakaran hutan:

  • Kesulitan untuk bernapas secara normal
  • Sesak Napas atau napas terdengar nyaring
  • Iritasi pada tenggorokan dan paru
  • Batuk
  • Tenggorokan gatal
  • Hidung meler
  • Sinus mengalami iritasi
  • Iritasi mata
  • Sakit kepala

Pada kasus yang parah, dampak asap kebakaran hutan dapat menghambat pasokan oksigen menuju jantung. Kondisi ini dapat berakibat fatal bila tidak segera ditangani.

2. Efek jangka panjang

Asap kebakaran hutan dapat bertahan lama sehingga menurunkan kualitas udara di wilayah sekitar bencana. Akibatnya, penduduk yang mendiami wilayah ini lebih berisiko mengalami efek jangka panjang karena menghirup asap kebakaran.

Gangguan kesehatan yang berisiko muncul di antaranya penyakit ginjal, diabetes, masalah kesuburan dan peningkatan tekanan darah.

Beberapa penelitian juga menemukan adanya peningkatkan risiko gangguan saraf seperti penyakit Alzheimer.

Menghindari bahaya asap kebakaran hutan

  • Menjaga udara di dalam rumah sebersih mungkin
  • Menghindari kegiatan luar rumah bila tidak benar-benar mendesak
  • Menggunakan masker khusus, sebab masker yang dijual secara umum tidak dapat menahan partikel abu pada asap kebakaran
  • Memasang penyaring udara di rumah
  • Menghindari sumber polusi dalam rumah, misalnya asap rokok
  • Berkonsultasi dengan dokter untuk memantau kondisi kesehatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *