KEGIATAN PEMERIKSAAN SCRENNING HIV
UPTD Puskesmas Pangkalan Kasai melalui pelaksana program HIV Sipilis melakukan kegiatan pemeriksaan skrining penyakit menular seksual.
Skrining penyakit menular seksual adalah pemeriksaan yang dilakukan guna mendeteksi infeksi menular seksual secara dini.
Prosedur ini dianjurkan untuk orang yang berisiko tinggi mengalaminya. Pasalnya, penyakit menular seksual sering tidak mendapat pengobatan dini karena tidak bergejala sama sekali.Stigma seputar penyakit menular seksual juga menyebabkan banyak orang enggan memeriksakan diri. Padahal, bila tidak terdeteksi dan ditangani dengan baik, jenis penyakit menular seksual tertentu dapat menyebabkan komplikasi serius.
Kenapa skrining penyakit menular seksual diperlukan?
Seperti yang telah disebutkan di atas, skrining penyakit menular seksual bertujuan mendeteksi dini infeksi menular seksual, khususnya pada orang yang berisiko tinggi mengalami penularan. Apabila diagnosisnya positif, penderita bisa menjalani pengobatan yang cepat dan tepat. Dengan ini, penyebaran lebih lanjut dan komplikasi pun bisa dicegah.
Siapa yang membutuhkan skrining penyakit menular seksual?
Prosedur tes ini dianjurkan bagi orang yang berisiko tinggi mengalami penyakit menular seksual. Berikut contohnya:
- Berganti-ganti pasangan seksual
- Mengalami gejala-gejala yang menandakan penyakit menular seksual
- Menderita HIV/AIDS
- Dipaksa berhubungan seksual, misalnya korban pemerkosaan
- Pria yang berhubungan seks dengan sesama jenis
- Wanita yang aktif secara seksual dan berusia di bawah 25 tahun
- Menggunakan jarum suntik bersama orang lain, contohnya pengguna obat-obatan terlarang
- Merencanakan kehamilan
- Merencanakan pernikahan
- Memiliki pasangan yang ketahuan selingkuh
Bagaimana skrining penyakit menular seksual dilakukan?
Terdapat beragam skrining penyakit menular seksual karena jenis infeksnya juga banyak. Contohnya, klamidia, herpes, sifilis, gonore, HPV, serta HIV.Sampel cairan yang diperlukan pun berbeda-beda dan disesuaikan dengan jenis pemeriksaan yang dilakukan. Berikut contohnya:
- Pemeriksaan klamidia dan gonore: Memerlukan sampel urine atau swab serviks (leher rahim) untuk wanita dan swab di sekitar penis (untuk pria)
- Pemeriksaan HIV: Memerlukan sampel darah
- Pemeriksaan sifilis. Memerlukan sampel darah dan terkadang swab pada luka di sekitar kelamin.
- Pemeriksaan herpes: Memerlukan swab pada luka yang muncul.
- Pemeriksaan infeksi HPV: Memerlukan tes darah dan/atau Pap smear (untuk wanita).
Apa yang harus dilakukan bila hasil skrining penyakit menular seksual positif?
Bila hasil skrining penyakit menular seksual tidak normal (positif), dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan penunjang lainnya. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis.Jika diagnosis sudah dipastikan, dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan jenis penyakit menular seksual yang Anda alami.