Penyuluhan STUNTING (Kerdil)

UPTD Puskesmas Pangkalan Kasai melalui Koordinator Program Promkes Puskesmas beserta Tim melaksanakan Penyuluhan “Cegah Stunting” di Desa -desa wilayah kerja Puskesmas Pangkalan Kasai, sasaran pada penyuluhan ini adalah ibu-ibu hamil yang ada di Kelas ibu hamil di masing-masing Desanya.

yok kita baca materi tentang “Stunting (Kerdil) untuk menambah ilmu pengetahuan kita …

STUNTING (KERDIL)

Kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan.

Penyebap

  1. praktek pengasuhan yang tidak baik (kurangnya pengetahuan tentang gizi sebelum masa kehamilan-gizi kurang/buruk-KEK)
  2. 2 dari 3 ibu hamil belum mengkonsumsiTTD
  3. 60% bayi 0-6 bulan tidak ASI Eksklusif
  4. 2 dari 3 anak usia 6-24 bulan tidak menerima MP – ASI yang bergizi
  5. Kurangnya Partisipasi Masyarakat terhadap Posyandu (balita)
  6. 1 dari 3 anak usia 3-6 tahun tidak terdaftar di PAUD
  7. Belum semua ibu hamil mendapatkan akses yang memeadai kelayanan imunisasi
  8. Kurangnya akses ke makanan bergizi pada ibu hamil (- ketersediaan bahan makanan, – daya beli, – konsumsi protein hewani)
  9. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi(BAB diruang terbuka, belum memiliki akses air minum bersih, cuci tangan pakai sabun)

Akibat Stunting

  1. Pertumbuhan jasmani dan perkembangan kemampuan anak terhambat dan anak menjadi pendek/ stunting
  2. Pertumbuhan otak terhambat(anak tidak cerdas)
  3. Anak menjadi lemah dan mudah sakit
  4. Anak akan sulit mengikuti pelajaran saat bersekolah nantinya
  5. Setelah dewasa akan sulit mendapatkan pekerjaan

Cara Penanggulangan

  1. Remaja putri mendapatkan TTD sejak usia 12-18 tahun di sekolah
  2. Gizi remaja putri di perbaiki mejadi gizi seimbang
  3. Ibu hamil minum minimal 90 tab TTD selama hamil
  4. Gizi ibu hamil diperbaiki
  5. IMD dan ASI EKSKLUSIF
  6. IMUNISASI dasar lengkap
  7. MP ASI setelah bayi 6 bulan ke atas
  8. Sarana Air bersih terpenuhi
  9. Jamban sehat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.